Mitos dan Fakta tentang Katarak yang Perlu Anda Ketahui
Masih banyak orang yang percaya bahwa katarak hanya dialami oleh orang tua, atau bisa sembuh dengan obat tetes mata dan menjalani pola hidup sehat. Padahal, anggapan-anggapan seperti ini bisa membuat pasien menunda pengobatan dan berisiko kehilangan penglihatan secara permanen. Agar tidak salah kaprah, mari kita luruskan beberapa mitos umum seputar katarak dengan fakta medis yang benar.
Katarak Hanya Menyerang Orang Tua – Mitos!
Memang benar bahwa katarak paling sering terjadi pada usia lanjut. Namun kenyataannya, katarak dapat dialami oleh semua kelompok usia, termasuk anak-anak dan bahkan bayi baru lahir. Katarak pada bayi (katarak kongenital) bisa terjadi akibat infeksi pada masa kehamilan seperti TORCH, kelainan genetik, atau gangguan metabolik. Faktanya, katarak bisa muncul sejak lahir hingga usia lanjut, tergantung pada penyebab dan kondisi mata masing-masing individu. Perkembangannya juga dapat lebih cepat bila anda mengidap diabetes, merokok, atau menggunakan obat steroid.
Terlalu Banyak Membaca atau Melihat Dekat Bisa Menyebabkan Katarak – Mitos!
Banyak orang percaya bahwa membaca terlalu lama atau terlalu dekat bisa membuat mata rusak dan menyebabkan katarak. Ini tidak benar. Aktivitas seperti membaca, menggunakan komputer, atau menonton televisi tidak menyebabkan katarak, meskipun mungkin memperparah gejala bila katarak sudah terbentuk. Faktanya, penyebab utama katarak adalah proses penuaan, trauma pada mata, paparan sinar UV berlebih, konsumsi obat tertentu seperti penggunaan obat steroid dalam jangka panjang, dan kelainan sistemik seperti Diabetes atau kelainan metabolik lainnya.
Katarak Bisa Disembuhkan dengan Obat Tetes atau Menjalani Pola Hidup Sehat – Mitos!
Katarak tidak dapat dicegah. Meskipun pola hidup sehat sangat penting untuk kesehatan mata secara umum, tetapi tidak ada makanan, vitamin, atau latihan khusus yang dapat menyembuhkan katarak. Namun, progresifitasnya dapat diperlambat dengan pola hidup sehat, tidak merokok, dan melindungi mata dari sinar Ultraviolet (UV). Tidak ada obat tetes yang dapat melarutkan atau menghilangkan katarak. Lensa mata yang telah keruh tidak bisa dijernihkan kembali secara alami. Faktanya, satu-satunya penanganan katarak yang efektif adalah melalui tindakan operasi, yaitu dengan mengangkat lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa tanam buatan (IOL).
Operasi Katarak Harus Menunggu Sampai Katarak “Matang” – Mitos!
Tersebar di masyarakat bahwa katarak baru bisa dioperasi ketika sudah “matang”. Dulu, memang disarankan untuk menunggu sampai katarak mengganggu aktivitas secara signifikan. Namun dengan teknologi bedah saat ini, termasuk metode fakoemulsifikasi tanpa jahitan, tidak perlu menunggu sampai katarak tebal untuk menjalani operasi. Faktanya, katarak bisa dioperasi lebih awal untuk mencegah penurunan kualitas hidup atau komplikasi lebih lanjut. Menunda operasi justru bisa memperburuk penglihatan secara permanen. Tentunya bila katarak segera ditangani, hasilnya akan jauh lebih baik.
Operasi Katarak Berbahaya – Mitos!
Banyak masyarakat merasa takut untuk melakukan tindakan operasi katarak. Faktanya, dengan perkembangan teknologi yang ada saat ini, metode operasi katarak dengan fakoemulsifikasi merupakan salah satu tindakan bedah yang aman, dimana waktu pengerjaannya cukup singkat (Sekitar 10-15 menit). Mata akan dibius dengan obat tetes sehingga selama pengerjaan anda akan merasa lebih nyaman dan sangat minim rasa sakit. Untuk masa pemulihan pasca tindakan relatif cepat, pasien tidak perlu dirawat inap dan mata tidak diperban setelah tindakan.
Katarak Yang Sudah Dioperasi Dapat Muncul Kembali – Mitos!
Begitu lensa alami mata mengalami kekeruhan, proses tersebut tidak dapat diatasi dengan pengobatan apa pun, satu-satunya cara adalah dengan tindakan operasi, mengganti lensa alami mata dengan lensa tanam buatan (IOL). Dan faktanya, katarak tidak akan muncul kembali setelah operasi, karena lensa yang sudah mengalami kekeruhan sudah diangkat dan digantikan dengan lensa buatan. Namun, beberapa pasien mungkin mengalami kondisi yang disebut Posterior Capsular Opacification (PCO) dalam beberapa bulan atau tahun setelah operasi katarak. PCO terjadi ketika kapsul yang menahan lensa buatan menjadi keruh, sehingga penglihatan kembali menjadi buram. Untungnya, PCO dapat diobati dengan mudah melalui prosedur laser yang cepat dan tidak menyakitkan, yang disebut YAG laser kapsulotomi.