Setiap tanggal 6 September, kita memperingati Color Blind Awareness Day atau Hari Kesadaran Buta Warna. Hari ini menjadi momen penting untuk mengenali kondisi gangguan penglihatan warna yang sering kali tidak disadari, padahal berdampak cukup besar dalam kehidupan sehari-hari. Kalau kamu kadang merasa kesulitan membedakan beberapa warna tertentu, ada kemungkinan kamu mengidap kondisi ini. Seseorang yang memiliki buta warna tidak dapat mendeteksi warna-warna tertentu (buta warna parsial) atau bahkan semua warna kecuali hitam dan putih (buta warna total). Bayangkan kalau kamu tidak bisa membedakan warna merah dan hijau, pastinya situasi ketika berhenti di lampu merah di jalan bisa menjadi lebih berbahaya.
Apa Itu Buta Warna?
Buta warna atau color vision deficiency adalah gangguan penglihatan warna yang terjadi ketika sel-sel fotoreseptor di retina, terutama sel kerucut yang tidak berfungsi dengan baik. Sel-sel ini bertugas menangkap spektrum warna merah, hijau, dan biru. Ketika salah satu tidak bekerja optimal, maka persepsi warna akan terganggu. Buta warna bisa terjadi kepada siapa saja. Sebagian besar kasus buta warna disebabkan oleh kondisi genetik yang diwariskan oleh kedua orang tua. Namun, kerusakan atau cedera yang menimpa saraf optik atau retina mata pun juga dapat menyebabkan buta warna.
Mengapa Laki-laki Lebih Rentan?
Menariknya, laki-laki dikatakan lebih berpeluang mengalami gangguan penglihatan warna dibandingkan perempuan. Kenapa bisa begitu? Jawabannya ada pada faktor genetik, yang berkaitan dengan gen-gen yang diturunkan oleh orang tua. Laki-laki terlahir dengan 1 kromosom X yang diturunkan dari ibu dan 1 kromosom Y dari ayah, sedangkan perempuan mempunyai 2 kromosom X dari kedua orang tua. Karena hanya memiliki satu kromosom X, peluang laki-laki untuk mengalami buta warna menjadi lebih besar karena laki-laki hanya perlu memiliki satu gen abnormal pada satu kromosom X mereka, sementara perempuan perlu memiliki gen abnormal pada kedua kromosom X. Jika seorang perempuan hanya memiliki satu gen abnormal, maka dia tidak akan mengidap buta warna, tetapi ada kemungkinan 50% bahwa dia dapat menurunkan gen abnormal tersebut kepada anak laki-lakinya, yang kemudian akan menderita kondisi tersebut. Inilah mengapa perempuan dikatakan sebagai carrier (pembawa).
Jenis Buta Warna yang Umum
- Deuteranopia & Protanopia (buta warna merah-hijau): jenis buta warna yang paling umum dan sering terjadi pada laki-laki.
- Tritanopia (buta warna biru-kuning): lebih jarang dan tidak terikat pada kromosom X.
- Achromatopsia: sangat langka, menyebabkan penderita hanya melihat dalam skala abu-abu atau hitam dan putih saja.
Apakah Bisa Disembuhkan?
Buta warna merupakan penyakit seumur hidup dan sampai saat ini belum bisa disembuhkan. Namun, sudah tersedia kacamata atau lensa kontak khusus yang dapat membantu sebagian penderita membedakan warna menjadi lebih baik.
Identifikasi sejak dini sangat penting. Salah satu metode pemeriksaan yang paling umum dilakukan adalah tes warna Ishihara, yaitu melihat angka tersembunyi di antara pola titik-titik warna.
Kapan Diperlukan Pemeriksaan ke Dokter Mata?
Kalau kamu merasa kemampuanmu mendeteksi warna terganggu, atau ingin memastikan sang buah hati tidak memiliki gangguan mata sejak dini, tidak ada salahnya untuk langsung melakukan konsultasi dengan Dokter Spesialis Mata di RS Mata SMEC. Jangan ragu untuk berkonsultasi dan memastikan kesehatan matamu karena penglihatan yang baik adalah kunci untuk menjalani kehidupan dengan lebih optimal.