Muhammad Ghofar Fadillah, seorang pasien asal Kota Medan, menjalani tindakan LASIK di RS Mata SMEC pada hari Selasa, 21 Juli 2020 lalu. Muhammad Ghofar Fadillah mengambil keputusan untuk menjalani tindakan LASIK karena tidak ingin lagi mempunyai ketergantungan pada kaca mata.
Dr. Imsyah Satari, Sp.M (K) selaku Dokter spesialis mata yang memimpin tindakan LASIK untuk Ghofar berjalan dengan sangat lancar dan kini Ghofar sudah bisa menjalani kembali kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mendukung perwujudan cita-cita yang di inginkan, yaitu menjadi seorang Tentara.
Usia Ghofar masih terbilang cukup muda, 20 tahun. Namun masalah penglihatan sudah di derita sejak lama. Sang ayah Hari Prabowo yang juga merupakan anggota dari TNI Angkatan Laut mengungkapkan "Minus anak saya itu minus 4 di sebelah kiri, minus 6 di sebelah kanan. Terus saya tanya, apakah bisa disembuhkan itu dok? jawaban dokternya insya Allah bisa."
Rasa khawatir tidak begitu kentara dari wajah Ghofar ketika hendak menjalani tindakan LASIK di RS Mata SMEC Jakarta. Rasa aman ini timbul dari penanganan dokter Imsyah yang sangat expert. Setelah sebelumnya melalui pemeriksaan yang matang, persiapannya juga tidak ribet.
Ghofar lalu menjelaskan mengapa memilih LASIK. Awalnya memang karena matanya minus cukup besar dan bosan memakai kacamata. Tetapi alasan utamanya adalah karena Ghofar ingin meraih cita-cita untuk menjadi Tentara.
"Masuk tentara itu gak akan bisa kalau masih punya mata minus. Ketika tahu dari kerabat bahwa ada rumah sakit khusus mata SMEC di Kota Medan yang bisa menyembuhkan mata minus, yaitu dengan operasi LASIK, saya langsung cek, dan ternyata benar." Ungkap Hari, ayahnya.
Proses pemeriksaan mata Ghofar di RS Mata SMEC Medan dilakukan oleh dr. Herry Purwoko, Sp.M yang selanjutnya dirujuk ke RS Mata SMEC di Jakarta. Setibanya di Jakarta langsung dijemput oleh tim dari SMEC di bandara Soekarno-Hatta dan diantar ke RS Mata SMEC cabang RS Patria IKKT, Slipi, Jakarta.
RS Mata SMEC juga menyediakan akomodasi berupa menginap di Hotel yang lokasinya dekat dari SMEC, sehingga di hari keduanya Ghofar dapat menjalani pemeriksaan pra-LASIK untuk kesiapan sebelum tindakan FemtoLASIK.
Proses operasi yang cepat dan efektif diakui Ghofar karena didukung oleh peralatan yang canggih dan para dokter yang sangat kompeten dibidangnya. "Saya merasa puas dengan pelayanan dari rumah sakit SMEC Medan maupun yang ada di Jakarta. Ya memang biayanya relatif istimewa, tetapi bagi kami yang TNI, kami diberi keringanan berupa diskon khusus untuk anggota TNI. Ini yang saya apresiasi dari SMEC karena sangat memperhatikan kami para anggota TNI." Ungkap pak Hari Prabowo.
Menurut Ghofar, yang dirasakan setelah tindakan LASIK hasilnya lebih enak dan lebih terang untuk melihat, lebih seperti mata normal tanpa minus dan hanya butuh pemulihan saja. Tidak ada banyak keluhan, dan kian hari berangsur menjadi lebih baik. "Terima kasih kepada RS Mata SMEC karena sudah melaksanakan operasi matanya dan membantu penglihatannya kembali seperti normal." Tutupnya.