Jl. Sisingamangaraja, Suka Dame, Kec. Siantar Utara, Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara 21146, Indonesia
Pelayanan Pasien : Senin-Rabu 08:00-20:00, Kamis 08:00-16:00, Jumat 16:00-20:00, Sabtu 08:00-14:30 WIB
Pusat Pelayanan Kesehatan Mata Terdepan Termodern dan Professional hadir untuk masyarakat Indonesia. Berdiri di Pematang Siantar, Provinsi Sumatera Utara. Kami menyediakan peralatan medik di bidang kesehatan mata yang canggih serta Dokter dan Tenaga Kesehatan Mata yang kompeten dan professional. Kami menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat dan terus berkomitmen menjadi yang terbaik untuk masyarakat. Mari periksakan kesehatan mata anda kepada kami. Kesehatan anda prioritas kami. Keep Your Eyes Healthy.
Mesin multifungsi Teknologi Bedah katarak Phacoemulsifikasi dan juga Bedah Retina terbaik dan terbaru dari Bausch + Lomb. Stellaris PC memungkinkan Dokter untuk memiliki "pilihan prosedural" yang benar dengan menyediakan teknologi yang paling canggih untuk operasi vitreoretinal dan katarak dalam satu sistem.
Alat pengukur tekanan bola mata (Tekanan Intra Okuler)
Alat laser yang berfungsi untuk membersihkan PCO (Posterior Capsule Opacification) atau biasa yang disebut dengan Katarak Sekunder setelah operasi katarak.
Anda dapat menjadwalkan pertemuan dengan dokter kami untuk mengecek kondisi kesehatan mata anda di SMEC SIANTAR.
Berlokasi di Jl. Sisingamangaraja, Suka Dame, Kec. Siantar Utara, Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan pandangan menjadi buram. Penyebab utama terbentuknya katarak adalah usia, biarpun ada banyak faktor lain yang bisa mempercepat proses gangguan mata satu ini. Katarak sendiri merupakan penyebab utama kebutaan di dunia, termasuk Indonesia.
DetailRetina adalah lapisan tipis di bagian paling dalam dari dinding bola mata yang sangat berpengaruh besar dalam proses penglihatan dan sangat sensitif terhadap cahaya. Retina memiliki fungsi untuk menangkap cahaya yang membentuk bayangan benda yang akan dihantarkan ke otak melalui saraf mata sehingga seseorang dapat melihat benda tersebut dengan jelas. Gangguan pada retina dapat menyebabkan seseorang mengalami keluhan pandangan kabur, gangguan persepsi warna, hilangnya Sebagian lapangan pandang. Gejala awal bisa ditandai dengan melihat benda yang melayang (floaters), melihat kilatan cahaya (fotopsia). Faktor usia, cedera pada mata, mata minus, riwayat keluarga dan penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi dapat meningkatkan risiko gangguan pada retina. Beberapa jenis gangguan retina yang paling umum terjadi diantaranya adalah Ablasio Retina yaitu robekan pada retina yang menyebabkan retina terlepas dari lapisan dibawahnya. Degenerasi Makula (kerusakan pada retina sentral) dan Retinopati Diabetik (retina mengalami kerusakan akibat komplikasi dari diabetes). Ada baiknya pemeriksaan mata dilakukan secara berkala setahun sekali untuk menjaga kesehatan mata terutama saat memasuki usia 40 tahun.
DetailGlaukoma adalah salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak langsung, yang secara bertahap menyebabkan penglihatan semakin lama akan semakin berkurang sehingga akhirnya mata akan menjadi buta. Hal ini disebabkan karena saluran cairan yang keluar dari bola mata terhambat sehingga tekanan bola mata akan meningkat, selanjutnya akan menekan saraf mata yang berada di belakang bola mata yang akhirnya saraf mata tidak mendapatkan aliran darah sehingga saraf mata akan mati. Glaukoma berada di peringkat kedua sebagai penyebab kebutaan permanen di dunia, setelah katarak. Kehilangan penglihatan akibat glaukoma bersifat permanen namun dapat dikendalikan. Pasien glaukoma umumnya tidak menyadari adanya gangguan penglihatan hingga penyakitnya telah mencapai stadium lanjut. Diperkirakan sekitar 50% pasien glaukoma tidak menyadari bahwa mereka menderita glaukoma. Semua orang yang berusia di atas 50 tahun disarankan untuk melakukan skrining glaukoma. Penyakit Glaukoma juga sering disebut juga sebagai "Si Pencuri Penglihatan".
DetailKekeringan pada mata terjadi karena tidak adanya produksi air mata dalam jumlah yang cukup. Tanpa air mata benda asing seperti debu dan sabuk sari dapat menempel pada mata, menyebabkan iritasi, peradangan dan pandangan kabur. Kurangnya produksi air mata bisa disebabkan oleh faktor penuaan dan faktor lainnya. Bila anda masih berusia dibawah 40 tahun tetapi telah mengalami hal itu, kami sarankan segera periksa mata anda untuk mengetahui penyebabnya.
Detail