Gas air mata (tear gas) sering digunakan sebagai alat pengendali massa dalam situasi kerusuhan seperti demo yang dilakukan akhir-akhir ini. Meskipun namanya mengandung kata “air mata”, zat ini bukan sekadar membuat mata berair saja. Paparan gas air mata sebenarnya dapat menimbulkan dampak serius, baik pada kesehatan mata maupun tubuh secara keseluruhan.
Apa Itu Gas Air Mata?
Gas air mata adalah senyawa kimia iritan yang biasanya mengandung chlorobenzylidenemalononitrile (CS gas) atau chloroacetophenone (CN gas) yang bekerja dengan cara mengiritasi selaput lendir mata, hidung, mulut, hingga paru-paru. Saat terhirup atau terkena mata dan kulit, zat ini menimbulkan rasa perih, terbakar, dan nyeri hebat sehingga seseorang kehilangan kemampuan untuk bertahan di lokasi paparan. Biasanya, zat ini digunakan dalam bentuk aerosol atau cairan dapat disimpan dalam bentuk granat, tabung dan dapat dilemparkan atau ditembakkan ke suatu area. Selain itu, penyebarannya juga bisa dilakukan melalui alat semprot genggam.
Dampak Gas Air Mata pada Mata
Gejala yang terpapar gas air mata biasanya muncul dalam 20 hingga 60 detik setelah paparan, umumnya dimulai dengan gejala pada mata dan saluran pernapasan. Mata adalah organ yang paling cepat bereaksi terhadap gas air mata. Gejala yang dapat muncul meliputi :
- Mata merah dan berair berlebihan
- Rasa terbakar atau nyeri hebat pada mata
- Sensasi perih dan panas pada mata
- Sulit membuka mata karena rasa sakit
- Penglihatan kabur sementara
- Sensitif terhadap cahaya (fotofobia)
- Dalam paparan berat, dapat menyebabkan abrasi kornea hingga cedera mata serius yang berisiko mengganggu penglihatan
Dampak pada Sistem Pernapasan dan Tubuh
Selain menyerang mata, gas air mata juga berbahaya bagi organ tubuh lain, terutama sistem pernapasan:
- Hidung berair, bersin, dan rasa panas pada tenggorokan
- Batuk hebat dan sesak napas
- Sensasi terbakar pada dada / nyeri dada
- Sakit kepala
- Risiko bronkitis, radang paru-paru, bahkan edema paru pada paparan tinggi
- Pada penderita asma atau penyakit paru kronis, paparan bisa memicu serangan asma berat yang mengancam nyawa
Paparan langsung ke kulit juga bisa menimbulkan:
- Rasa terbakar pada kulit
- Ruam merah atau lepuh
- Luka bakar pada kasus yang lebih parah
Apa yang Harus Dilakukan Jika Terpapar Gas Air Mata?
Langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan jika terpapar gas air mata adalah sebagai berikut :
- Menjauh dari lokasi paparan secepat dan seaman mungkin ke area terbuka dengan sirkulasi udara yang lebih baik.
- Hindari mengucek mata, karena dapat memperburuk iritasi.
- Bilas mata dengan air bersih atau larutan saline / cairan pencuci mata.
- Lepas lensa kontak jika digunakan, karena dapat menyerap bahan kimia.
- Sering-seringlah berkedip untuk merangsang keluarnya air mata.
- Cuci kulit dan rambut dengan sabun untuk menghilangkan sisa partikel kimia.
- Segera cari pertolongan medis jika gejala tidak membaik, terutama jika ada sesak napas, nyeri hebat pada mata, atau gangguan penglihatan.
Kesimpulan
Gas air mata bukanlah sekadar alat pengendali massa yang “aman”. Paparan zat kimia ini dapat menimbulkan bahaya serius, terutama pada mata dan sistem pernapasan. Efek jangka pendeknya bisa sangat menyakitkan, sementara pada paparan berat atau pada kelompok rentan, risiko kerusakan mata permanen hingga kematian tetap ada.
Mengetahui bahayanya, penting bagi masyarakat untuk memahami cara penanganan pertama serta segera mencari pertolongan medis jika terpapar gas air mata.