Rumah Sakit Mata SMEC

Rumah Sakit Mata SMEC
  • Kontak Kami
  • ID
    • EN
    • ID
  • Masuk/Daftar
  • HOME
  • LAYANAN
    • Katarak
    • Lasik
    • Retina
    • Glaukoma
    • Lihat Layanan Lainnya
  • TEMUKAN DOKTER
  • RUMAH SAKIT KAMI
    • SMEC TEBET
    • SMEC PATRIA
    • Lihat Rumah Sakit Lainnya
  • BUAT JANJI
  • TENTANG KAMI
  • ARTIKEL
  • INFORMASI
    • Hak dan Kewajiban Pasien
    • Promosi
    • Indikator Mutu RS
    • Karir
    • Customer Care
    • Optic
    • Cerita Pasien
    • Event
    • Asuransi
    • Perpustakaan Digital
    • Masuk
  • ID
    • EN
    • ID
    • HOME
    • LAYANAN
    • DOKTER KAMI
    • RUMAH SAKIT KAMI
    • BUAT JANJI
    • TENTANG KAMI
    • ARTIKEL
    • INFORMASI
      • Hak dan Kewajiban Pasien
      • Promosi
      • Indikator Mutu RS
      • Karir
      • Customer Care
      • Optic
      • Cerita Pasien
      • Event
      • Asuransi
      • Perpustakaan Digital
    • KONTAK KAMI
    • HOME
    • LAYANAN
    • DOKTER KAMI
    • RUMAH SAKIT KAMI
    • BUAT JANJI
    • TENTANG KAMI
    • ARTIKEL
    • INFORMASI
      • Hak dan Kewajiban Pasien
      • Promosi
      • Indikator Mutu RS
      • Karir
      • Customer Care
      • Optic
      • Cerita Pasien
      • Event
      • Asuransi
      • Perpustakaan Digital
    • KONTAK KAMI
Temukan Dokter
Temukan Rumah Sakit
Buat Janji
BERITA KESEHATAN

Bahaya Gas Air Mata bagi Kesehatan Mata dan Tubuh

  • 02 Sep 2025
  • Dr. Ikhsan Revino, Sp.M (K)
SHARE :

Gas air mata (tear gas) sering digunakan sebagai alat pengendali massa dalam situasi kerusuhan seperti demo yang dilakukan akhir-akhir ini. Meskipun namanya mengandung kata “air mata”, zat ini bukan sekadar membuat mata berair saja. Paparan gas air mata sebenarnya dapat menimbulkan dampak serius, baik pada kesehatan mata maupun tubuh secara keseluruhan.

Apa Itu Gas Air Mata?

Gas air mata adalah senyawa kimia iritan yang biasanya mengandung chlorobenzylidenemalononitrile (CS gas)  atau chloroacetophenone (CN gas) yang bekerja dengan cara mengiritasi selaput lendir mata, hidung, mulut, hingga paru-paru. Saat terhirup atau terkena mata dan kulit, zat ini menimbulkan rasa perih, terbakar, dan nyeri hebat sehingga seseorang kehilangan kemampuan untuk bertahan di lokasi paparan. Biasanya, zat ini digunakan dalam bentuk aerosol atau cairan dapat disimpan dalam bentuk granat, tabung dan dapat dilemparkan atau ditembakkan ke suatu area. Selain itu, penyebarannya juga bisa dilakukan melalui alat semprot genggam.

Dampak Gas Air Mata pada Mata

Gejala yang terpapar gas air mata biasanya muncul dalam 20 hingga 60 detik setelah paparan, umumnya dimulai dengan gejala pada mata dan saluran pernapasan. Mata adalah organ yang paling cepat bereaksi terhadap gas air mata. Gejala yang dapat muncul meliputi :

  • Mata merah dan berair berlebihan
  • Rasa terbakar atau nyeri hebat pada mata
  • Sensasi perih dan panas pada mata
  • Sulit membuka mata karena rasa sakit
  • Penglihatan kabur sementara
  • Sensitif terhadap cahaya (fotofobia)
  • Dalam paparan berat, dapat menyebabkan abrasi kornea hingga cedera mata serius yang berisiko mengganggu penglihatan



Dampak pada Sistem Pernapasan dan Tubuh

Selain menyerang mata, gas air mata juga berbahaya bagi organ tubuh lain, terutama sistem pernapasan:

  • Hidung berair, bersin, dan rasa panas pada tenggorokan
  • Batuk hebat dan sesak napas
  • Sensasi terbakar pada dada / nyeri dada
  • Sakit kepala
  • Risiko bronkitis, radang paru-paru, bahkan edema paru pada paparan tinggi
  • Pada penderita asma atau penyakit paru kronis, paparan bisa memicu serangan asma berat yang mengancam nyawa

Paparan langsung ke kulit juga bisa menimbulkan:

  • Rasa terbakar pada kulit
  • Ruam merah atau lepuh
  • Luka bakar pada kasus yang lebih parah

Apa yang Harus Dilakukan Jika Terpapar Gas Air Mata?

Langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan jika terpapar gas air mata adalah sebagai berikut :

  1. Menjauh dari lokasi paparan secepat dan seaman mungkin ke area terbuka dengan sirkulasi udara yang lebih baik.
  2. Hindari mengucek mata, karena dapat memperburuk iritasi.
  3. Bilas mata dengan air bersih atau larutan saline / cairan pencuci mata.
  4. Lepas lensa kontak jika digunakan, karena dapat menyerap bahan kimia.
  5. Sering-seringlah berkedip untuk merangsang keluarnya air mata.
  6. Cuci kulit dan rambut dengan sabun untuk menghilangkan sisa partikel kimia.
  7. Segera cari pertolongan medis jika gejala tidak membaik, terutama jika ada sesak napas, nyeri hebat pada mata, atau gangguan penglihatan.

Kesimpulan

Gas air mata bukanlah sekadar alat pengendali massa yang “aman”. Paparan zat kimia ini dapat menimbulkan bahaya serius, terutama pada mata dan sistem pernapasan. Efek jangka pendeknya bisa sangat menyakitkan, sementara pada paparan berat atau pada kelompok rentan, risiko kerusakan mata permanen hingga kematian tetap ada.

Mengetahui bahayanya, penting bagi masyarakat untuk memahami cara penanganan pertama serta segera mencari pertolongan medis jika terpapar gas air mata.

Next Article: Buta Warna Tak Selalu Hitam Putih: Ini Penjelasannya

The Most Popular

Mitos dan Fakta tentang Katarak yang Perlu Anda Ketahui

Masih banyak orang yang percaya bahwa katarak hanya dialami oleh orang tua, atau bisa sembuh dengan obat tetes mata dan menjalani pola hidup sehat. Padahal, anggapan-anggapan seperti ini bisa membuat pasien menunda pengobatan dan berisiko kehilangan penglihatan secara permanen. Agar tidak salah kaprah, mari kita luruskan beberapa mitos umum seputar katarak dengan fakta medis yang benar.


Floaters: Bintik Hitam di Penglihatan, Apakah Berbahaya?

Pernah melihat bayangan seperti benang, titik, atau serat halus yang tampak melayang-layang saat Anda melihat ke langit cerah atau layar putih? Fenomena ini disebut floaters. Walau sering kali tidak berbahaya, floaters bisa menjadi tanda awal dari gangguan serius pada mata, terutama bila muncul tiba-tiba dan disertai kilatan cahaya.


Retinopati Diabetik: Tanpa Disadari Menjadi Ancaman bagi Penglihatan Penderita Diabetes

Diabetes melitus atau yang biasa disebut sebagai ‘kencing manis’ merupakan sebuah bentuk gangguan metabolisme yang diakibatkan kadar gula darah yang tinggi. Diabetes merupakan sebuah epidemi global yang terus berkembang, dan diperkirakan akan mempengaruhi 700 juta orang pada tahun 2045, disertai dengan peningkatan prevalensi retinopati diabetik di seluruh dunia. Sekitar sepertiga dari populasi global yang menderita diabetes mellitus juga mengalami retinopati diabetik, dari kelompok ini, sepertiganya menderita retinopati yang mengancam penglihatan.


Tags
Gas air mata
Bahaya gas air mata
Efek gas air mata
Pertolongan pertama
Kesehatan mata

MORE NEWS

BERITA KESEHATAN

26 Nov 2025

Floaters: Bintik Hitam di Penglihatan, Apakah Berbahaya?

Detail
BERITA KESEHATAN

20 Nov 2025

Mitos dan Fakta tentang Katarak yang Perlu Anda Ketahui

Detail
BERITA KESEHATAN

07 Nov 2025

Retinopati Diabetik: Tanpa Disadari Menjadi Ancaman bagi Penglihatan Penderita Diabetes

Detail
BERITA KESEHATAN

30 Oct 2025

Strabismus: Mengenal Mata Juling dan Pentingnya Penanganan Dini

Detail
Cari di sini untuk informasi

SMEC CUSTOMER CARE

0804 1 227788

Layangkan pertanyaan dan keluhan Anda melalui nomor telepon SMEC Customer Care kami di :
0804 1 227788 (Telepon)
0811 901 1234 (WhatsApp)
0811 901 1234 (SMS)

Atau hubungi kami melalui email di info@rsmatasmec.com

KABAR TERKINI

Dapatkan kabar terkini dari kami dengan mencantumkan email Anda.

Head Office

  • RS MATA SMEC
    Jl. Prof. DR. Soepomo No.70-B, Menteng Dalam
    Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan
    Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12810

  • Telepon: 0804 1 227788
  • WhatsApp: 0811 901 1234
  • SMS: 0811 901 1234
  • E-mail : info@rsmatasmec.com
Our Location
  • SMEC TEBET
  • SMEC PATRIA
  • More Hospital List
Tentang Kami
  • Visi dan Misi
  • Informasi
  • Karir
Hubungi Kami
  • Online/Offline
  • Customer Care
Layanan
  • Buat Janji
  • Optic
  • FAQ
  • SYARAT DAN KETENTUAN
  • KEBIJAKAN PRIVASI
© 2020 RS Mata SMEC. All Right Reserved.