Apabila Anda mengidap diabetes, maka Anda rentan terkena penyakit mata Retinopati Diabetik.
Diabetes adalah penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya produksi insulin atau kerja insulin yang tidak efektif untuk mengontrol gula darah (glukosa) dalam darah. Glukosa yang terlalu banyak dikandung dalam darah dapat merusak organ-organ tubuh manusia, salah satunya adalah pembuluh darah kecil di mata. Saat ini sudah lebih dari 93 juta orang menderita kerusakan mata akibat diabetes. Lebih dari satu dari tiga orang yang hidup dengan diabetes akan mengidap Retinopati Diabetik.
Retinopati Diabetik adalah kerusakan pada pembuluh-pembuluh darah kecil di retina akibat aliran pembuluh darah yang terganggu yang disebabkan oleh penyakit Diabetes Melitus. Pada awalnya, retinopati diabetik tidak menyebabkan gangguan pada orang yang menderitanya, tetapi sifat progresivitas dari penyakit ini dapat menyebabkan kebutaan.
Pada dasarnya, mata bekerja dengan menerima sinar cahaya yang masuk ke mata melalui kornea, pupil, dan lensa. Sinar cahaya ini difokuskan ke retina, jaringan peka cahaya yang melapisi bagian belakang mata. Retina mengirimkan sinyal melalui saraf optik ke otak, dimana sinyal ini menjadi gambar yang kita lihat.
Kadar gula darah yang tergolong tinggi, dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah di retina. Kerusakan pembuluh darah ini bisa berupa pembengkakan, bocor atau menutup, yang tentu saja menghentikan darah agar tidak mengalir. Menyikapi penghentian aliran darah ini, pembuluh darah baru yang tidak normal tumbuh di retina, yang ujungnya dapat ‘mencuri’ penglihatan Anda.
Pembuluh darah yang rusak di retina juga dapat membocorkan cairan dan darah. Jika cairan ini bocor, hal ini dapat menyebabkan makula membengkak atau menebal. Pembengkakan makula ini disebut juga dengan Edema Makula Diabetik, yang merupakan penyebab paling umum dari kehilangan penglihatan bagi penderita diabetes.
Terdapat dua tahap utama Retinopati Diabetik, yaitu:
- Retinopati Diabetik Non-Proliferatif
NPDR (Non-Proliferative Diabetic Retinopathy) adalah tahap awal penyakit mata diabetik, yang banyak menyerang penderita diabetes. Pada tahap NPDR ini, terjadi kebocoran di pembuluh darah kecil yang membuat retina membengkak. Saat makula membengkak (Edema Makula Diabetik) ini menjadi sebab paling umum mengapa penderita diabetes bisa kehilangan penglihatannya.
Saat NPDR terjadi, pembuluh darah di retina mulai mengeluarkan cairan termasuk sejumlah kecil darah ke dalam retina. Terkadang timbunan lemak bisa bocor di dalam retina, endapan ini disebut juga dengan eksudat keras.
Pada tahap NPDR juga, pembuluh darah di retina bisa menutup. Kejadian ini disebut juga dengan Iskemia Makula. Saat ini terjadi, darah tidak dapat mencapai makula. Terkadang partikel kecil yang disebut eksudat dapat terbentuk di retina. Partikel kecil ini dapat memengaruhi penglihatan hingga menjadi kabur.
- Retinopati Diabetik Proliferatif
PDR (Proliferative Diabetic Retinopathy) adalah tahap penyakit mata diabetik lebih lanjut, saat terjadinya penumbuhan pembuluh darah baru pada retina. Kejadian ini disebut juga dengan Neovaskularisasi. Pembuluh darah baru yang rapuh ini sering kali mengeluarkan darah ke dalam cairan vitreus. Jika jumlah darahnya sedikit, mungkin bisa menimbulkan beberapa floaters gelap dalam penglihatan. Jika jumlah darahnya banyak, mungkin bisa sampai menghalangi semua penglihatan.
Saat PDR terjadi, banyak pembuluh darah di retina tertutup sehingga mencegah darah mengalir ke retina. Retina menyikapi ini dengan mencoba menumbuhkan pembuluh darah baru. Namun, pembuluh darah baru ini tidak memiliki aliran darah yang baik. Pembuluh baru ini juga bisa berdarah serta menyebabkan jaringan parut, yang bisa menyebabkan retina mengkerut atau bahkan terlepas. Jika pembuluh baru ini tumbuh di bagian depan mata, maka dapat menghalangi saluran drainase mata dan menyebabkan glaukoma.
PDR harus disikapi dengan sangat serius, karena dapat mencuri penglihatan pusat dan perifer (samping) penderitanya.
Seringkali Retinopati Diabetik tidak memperlihatkan gejala pada tahap awal, sampai-sampai seorang penderitanya sendiri tidak mengetahuinya. Pada awalnya, retinopati diabetik tidak menyebabkan gangguan, tetapi sifat progresivitas dari penyakit ini dapat menyebabkan kebutaan. Namun, terdapat beberapa gejala yang bisa timbul, saat Retinopati Diabetik memasuki tahap yang semakin parah. Berikut diantaranya:
- Jumlah floater yang makin banyak terlihat
- Penglihatan kabur
- Melihat area kosong atau gelap pada bidang penglihatan
- Penglihatan yang buruk di malam hari
- Warna terlihat tampak pudar atau pudar seluruhnya
- Kehilangan penglihatan
Risiko diatas bisa semakin besar jika:
- Menderita diabetes berkepanjangan
- Kadar gula darah tinggi dan tidak terkontrol
- Kadar kolesterol tinggi
- Tekanan darah tinggi (Hipertensi)
- Wanita yang sedang hamil (Diabetes Gestational)
- Perokok
Menurut The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 90% hilangnya penglihatan yang disebabkan oleh komplikasi dari Diabetes dapat dicegah. Deteksi dini adalah kunci dari pencegahan tersebut. Pemeriksaan dini pada mata sebaiknya segera dilakukan oleh penderita Diabetes.
Retinopati Diabetik dapat dicegah dengan perilaku hidup sehat dan pemeriksaan rutin, untuk mengontrol gula darah dalam tubuh dan menjaga kesehatan mata. Beberapa perilaku hidup sehat yang dapat kita lakukan adalah:
- Mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol agar tetap stabil
- Kontrol gula darah dengan pemeriksaan HbA1c per 3 bulan sekali
- Pengaturan pola makan
- Meningkatkan aktivitas fisik dan latihan jasmani
- Menghentikan kebiasaan merokok
- Lakukan pemeriksaan mata setahun sekali
Mempunyai kelainan pada mata atau ingin melakukan konsultasi seputar mata Anda? Segera konsultasikan ke RS Mata SMEC. Kami siap melayani berbagai keluhan Anda dan siap membuat mata Anda sehat dan jernih kembali. Keep Your Eyes Healthy!
Sumber: