Muncul Selaput pada Mata, Apakah Berbahaya?
Munculnya selaput atau pertumbuhan jaringan pada permukaan mata tentu dapat menimbulkan kekhawatiran. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari yang relatif aman hingga yang memerlukan perhatian medis lebih serius. Penting untuk tidak mendiagnosis sendiri dan segera memeriksakan diri ke dokter mata jika Anda melihat adanya selaput pada mata Anda.
Kemungkinan Penyakit Mata yang Dapat Terjadi:
1. Pterygium : Ini adalah salah satu penyebab umum munculnya selaput pada mata. Pterygium adalah pertumbuhan jaringan fibrovaskular (gabungan serat dan pembuluh darah) berbentuk segitiga atau sayap yang biasanya dimulai dari konjungtiva (selaput bening yang menutupi bagian putih mata/sklera) dan dapat tumbuh meluas ke arah kornea (bagian bening di tengah mata).
- Penyebab: Paparan kronis terhadap sinar ultraviolet (UV) dari matahari, angin, debu, dan polusi udara sering dikaitkan sebagai faktor risiko utama dari timbulnya penyakit ini.
- Gejala: Selain munculnya selaput, bisa disertai mata merah, iritasi, gatal, rasa mengganjal, atau mata kering. Jika pterygium tumbuh cukup besar hingga menutupi kornea, dapat menyebabkan penglihatan kabur atau menimbulkan silinder (astigmatisme).
- Bahaya: Meskipun umumnya tidak berbahaya tetapi pterygium yang luas dapat merubah penampilan dari mata (bersifat kosmetik) dan mengganggu penglihatan. Kadang pula, pterigium dapat meradang sehingga menimbulkan mata merah, gatal, berair dan terasa tidak nyaman.
2. Pinguecula: Kondisi ini mirip dengan pterygium tetapi tidak tumbuh hingga ke kornea. Pinguecula adalah benjolan atau bercak kekuningan pada konjungtiva, biasanya timbul di sisi nasal (dekat hidung).
- Penyebab: Sama seperti pterygium, pinguecula bisa terjadi akibat paparan sinar UV, angin, debu dan polusi udara.
- Gejala: Seringkali tidak menimbulkan gejala, namun kadang bisa meradang (pingueculitis) menyebabkan mata merah dan iritasi.
- Bahaya: Umumnya tidak berbahaya dan tidak mengganggu penglihatan, kecuali jika meradang atau ukurannya sangat besar dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada mata.
3. Konjungtivitis (Mata Merah): Konjungtivitis dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun alergi. Penyakit ini terkadang dapat membentuk membran atau pseudomembran (selaput tipis) pada permukaan konjungtiva.
- Gejala: Mata merah, gatal, berair, keluar kotoran mata, sensitif terhadap cahaya dan mungkin muncul selaput tipis pada mata.
- Bahaya: Umumnya konjungtivitis tidak berbahaya tetapi membutuhkan pengobatan sesuai penyebabnya untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
4. Keganasan (Tumor) pada Permukaan Mata: Meskipun jauh lebih jarang, pertumbuhan selaput pada mata juga bisa menjadi tanda adanya tumor jinak atau ganas pada konjungtiva maupun kornea, seperti karsinoma sel skuamosa atau melanoma.
- Gejala: Bisa bervariasi, termasuk perubahan warna, pertumbuhan yang cepat, perdarahan, atau adanya pembuluh darah yang tidak normal.
- Bahaya: Sangat berbahaya dan memerlukan diagnosis serta penanganan segera.
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Muncul Selaput pada Mata?
Meskipun munculnya selaput pada mata umumnya tidak berbahaya tetapi kadang kala bisa menjadi tanda kondisi yang serius. Diagnosis yang tepat oleh dokter mata adalah langkah pertama yang paling penting. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menentukan penyebab pasti dari selaput tersebut dan merekomendasikan penanganan yang sesuai.
Jangan panik, namun jangan juga mengabaikan gejala ini. Apabila gejala berkelanjutan atau Anda melihat adanya pertumbuhan selaput pada mata Anda, maka sebaiknya segera jadwalkan konsultasi ke RS Mata SMEC untuk pemeriksaan dan penatalaksanaan lebih lanjut. Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi dan menjaga kesehatan penglihatan Anda.