Rumah Sakit Mata SMEC

Rumah Sakit Mata SMEC
  • Kontak Kami
  • ID
    • EN
    • ID
  • Masuk/Daftar
  • HOME
  • LAYANAN
    • Katarak
    • Lasik
    • Retina
    • Glaukoma
    • Lihat Layanan Lainnya
  • TEMUKAN DOKTER
  • RUMAH SAKIT KAMI
    • SMEC TEBET
    • SMEC PATRIA
    • Lihat Rumah Sakit Lainnya
  • BUAT JANJI
  • TENTANG KAMI
  • ARTIKEL
  • INFORMASI
    • Hak dan Kewajiban Pasien
    • Promosi
    • Indikator Mutu RS
    • Karir
    • Customer Care
    • Optic
    • Cerita Pasien
    • Event
    • Asuransi
    • Perpustakaan Digital
    • Masuk
  • ID
    • EN
    • ID
    • HOME
    • LAYANAN
    • DOKTER KAMI
    • RUMAH SAKIT KAMI
    • BUAT JANJI
    • TENTANG KAMI
    • ARTIKEL
    • INFORMASI
      • Hak dan Kewajiban Pasien
      • Promosi
      • Indikator Mutu RS
      • Karir
      • Customer Care
      • Optic
      • Cerita Pasien
      • Event
      • Asuransi
      • Perpustakaan Digital
    • KONTAK KAMI
    • HOME
    • LAYANAN
    • DOKTER KAMI
    • RUMAH SAKIT KAMI
    • BUAT JANJI
    • TENTANG KAMI
    • ARTIKEL
    • INFORMASI
      • Hak dan Kewajiban Pasien
      • Promosi
      • Indikator Mutu RS
      • Karir
      • Customer Care
      • Optic
      • Cerita Pasien
      • Event
      • Asuransi
      • Perpustakaan Digital
    • KONTAK KAMI
Temukan Dokter
Temukan Rumah Sakit
Buat Janji
BERITA KESEHATAN

Kenapa Katarak Bisa Muncul?

  • 21 Jun 2025
  • Dr. Ikhsan Revino, Sp.M (K)
SHARE :

Kenapa Katarak Bisa Muncul?

Katarak adalah kondisi medis di mana lensa alami mata, yang seharusnya jernih, menjadi keruh. Ini menyebabkan penglihatan menjadi buram, seperti melihat melalui kaca jendela yang berembun atau berasap. Katarak merupakan penyebab utama kebutaan yang dapat diobati di seluruh dunia.

Faktor Risiko Munculnya Katarak

Meskipun penuaan adalah penyebab paling umum, ada berbagai faktor risiko lain yang dapat mempercepat atau memicu timbulnya katarak:

  1. Penuaan: Ini adalah faktor risiko utama. Seiring bertambahnya usia, protein dalam lensa mata dapat mengalami perubahan dan menggumpal, menyebabkan lensa menjadi keruh. Kebanyakan katarak berkembang secara perlahan seiring waktu.
  2. Paparan Sinar Ultraviolet (UV) Berlebih: Paparan sinar matahari (khususnya sinar UV) dalam jangka waktu lama tanpa perlindungan mata yang memadai dapat meningkatkan risiko katarak.
  3. Riwayat Keluarga (Genetik): Jika ada anggota keluarga dekat yang memiliki riwayat katarak, risiko Anda untuk mengalaminya juga lebih tinggi.
  4. Kondisi Medis Tertentu:
    • Diabetes: Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena katarak dan seringkali pada usia yang lebih muda. Kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat memengaruhi lensa mata.
    • Penyakit Mata Lain: Peradangan mata kronis (uveitis), glaukoma, atau riwayat operasi mata sebelumnya dapat meningkatkan risiko.
  5. Trauma atau Cedera pada Mata: Cedera fisik pada mata, baik akibat benturan keras maupun luka tembus, dapat menyebabkan katarak traumatik, yang bisa muncul segera setelah cedera atau bertahun-tahun kemudian.
  6. Penggunaan Obat-obatan Tertentu Jangka Panjang: Penggunaan kortikosteroid (baik dalam bentuk pil, semprotan, maupun tetes mata) dalam dosis tinggi atau jangka panjang dapat memicu perkembangan katarak. Obat lain seperti statin dan fenotiazin juga dikaitkan dengan peningkatan risiko.
  7. Merokok: Merokok menghasilkan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel lensa mata dan mempercepat pembentukan katarak.
  8. Konsumsi Alkohol Berlebihan: Konsumsi alkohol dalam jumlah besar secara rutin juga dikaitkan dengan peningkatan risiko katarak.
  9. Paparan Radiasi: Paparan radiasi, misalnya selama terapi kanker, dapat menyebabkan katarak.
  10. Nutrisi yang Buruk: Kekurangan antioksidan tertentu dalam diet mungkin berperan dalam perkembangan katarak, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi hal ini secara definitif.

Memahami faktor-faktor risiko ini penting untuk upaya pencegahan, seperti melindungi mata dari sinar UV, mengelola kondisi medis yang ada (seperti diabetes), menghindari merokok, dan menjalani gaya hidup sehat. Deteksi dini melalui pemeriksaan mata rutin juga krusial. Apabila gejala berkelanjutan seperti penglihatan kabur, silau, atau kesulitan melihat di malam hari muncul, maka sebaiknya segera jadwalkan konsultasi ke RS Mata SMEC untuk pemeriksaan dan penatalaksanaan lebih lanjut, karena katarak umumnya dapat diatasi dengan operasi.

Next Article: Cegah Kebutaan Sejak Dini: Kenali Katarak Pada Anak Mulai dari Sekarang

The Most Popular

Mata Indah Bukan Hanya dari Kosmetik, Tapi dari Cara Kamu Merawatnya

Cantik adalah impian setiap wanita, salah satunya dengan memperindah area mata menggunakan kosmetik. Banyak produk kosmetik yang dirancang khusus untuk mempercantik mata, seperti maskara, eyeliner, eyeshadow, hingga bulu mata palsu. Meski memberikan hasil dramatis dan memperindah penampilan, penggunaan kosmetik di sekitar mata harus dilakukan dengan hati-hati dan penuh perhatian khusus.


Mata Tajam Tanpa Kacamata: Apakah LASIK Jawabannya?

Jika Anda bosan memakai kacamata atau lensa kontak, Anda mungkin bertanya-tanya apakah operasi LASIK tepat untuk Anda. LASIK adalah singkatan dari Laser-Assisted In Situ Keratomileusis. Ini adalah operasi untuk mengoreksi penglihatan kabur akibat kelainan refraksi pada mata. Namun, operasi ini belum tentu cocok untuk semua orang. Pelajari apakah Anda kandidat yang tepat dan apa yang perlu dipertimbangkan saat Anda mempertimbangkan keputusan Anda.


Bahaya Mengoleskan Pasta Gigi di Bawah Mata Saat Terpapar Gas Air Mata

Saat demonstrasi berlangsung, gas air mata sering menjadi hal yang menakutkan bagi peserta aksi. Banyak cara “darurat” beredar di lapangan, salah satunya adalah mengoleskan pasta gigi di bawah mata. Sekilas terlihat sepele, bahkan dipercaya sebagian orang bisa mengurangi rasa perih dan dapat “menangkal” gas air mata. Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini justru berisiko pada mata dan sama sekali tidak memberikan perlindungan? Faktanya, mata adalah organ yang sangat sensitif. Satu tetes bahan kimia berlebih saja bisa menyebabkan iritasi parah sehingga mitos ini bukan hanya menjadi kekeliruan secara medis, tetapi juga membahayakan penglihatan. Mengoleskan pasta gigi di bawah mata untuk “menangkal” gas air mata adalah tidak efektif dan berisiko memperparah cedera pada kulit kelopak mata dan permukaan mata hingga kornea. Mari ketahui lebih lanjut penanganan yang tepat agar terhindar dari cedera serius.


Tags
Fakoemulsfikasi
Katarak

MORE NEWS

BERITA KESEHATAN

12 Sep 2025

Mata Indah Bukan Hanya dari Kosmetik, Tapi dari Cara Kamu Merawatnya

Detail
BERITA KESEHATAN

09 Sep 2025

Mata Tajam Tanpa Kacamata: Apakah LASIK Jawabannya?

Detail
BERITA KESEHATAN

08 Sep 2025

Bahaya Mengoleskan Pasta Gigi di Bawah Mata Saat Terpapar Gas Air Mata

Detail
BERITA KESEHATAN

06 Sep 2025

Kenapa Laki-laki Lebih Rentan Mengidap Buta Warna?

Detail
Cari di sini untuk informasi

SMEC CUSTOMER CARE

0804 1 227788

Layangkan pertanyaan dan keluhan Anda melalui nomor telepon SMEC Customer Care kami di :
0804 1 227788 (Telepon)
0811 901 1234 (WhatsApp)
0811 901 1234 (SMS)

Atau hubungi kami melalui email di info@rsmatasmec.com

KABAR TERKINI

Dapatkan kabar terkini dari kami dengan mencantumkan email Anda.

Head Office

  • RS MATA SMEC
    Jl. Prof. DR. Soepomo No.70-B, Menteng Dalam
    Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan
    Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12810

  • Telepon: 0804 1 227788
  • WhatsApp: 0811 901 1234
  • SMS: 0811 901 1234
  • E-mail : info@rsmatasmec.com
Our Location
  • SMEC TEBET
  • SMEC PATRIA
  • More Hospital List
Tentang Kami
  • Visi dan Misi
  • Informasi
  • Karir
Hubungi Kami
  • Online/Offline
  • Customer Care
Layanan
  • Buat Janji
  • Optic
  • FAQ
  • SYARAT DAN KETENTUAN
  • KEBIJAKAN PRIVASI
© 2020 RS Mata SMEC. All Right Reserved.